Model Pembelajaran Diskoveri (Discovery learning) merupakan
proses pembelajaran yang terjadi bila pembelajaran tidak disajikan dengan
pelajaran dalam bentuk akhir, tapi diharapakan peserta didik mampu
mengorganisasi sendiri hasil belajarnya. Model pembelajaran
diskoveri memiliki prinsip yang sama dengan model pembelajaran inkuiri.
Keduanya sama-sama menekankan pada ditemukanya konsep atau prinsip yang
sebelumnya tidak diketahui oleh siswa. Perbedaannya adalah terletak
pada masalah yang dihadapakan pada siswa. Pada model discovery masalah
yang dihadapkan kepada siswa semacam maslah yang sengaja dibuat
(rekayasa) oleh guru. Dalam penerapakan strategi model pembelajaran discovery learning guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan
siswa untuk belajar secara aktif sesuai dengan tujuan pembelajarn
yang ingin dicapai. Bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir,
sehingga sisiwa dituntut untuk melakukan berbagai kegiatan menghimpun
informasi, membandingkan, mengintegrasikan, menganalisis,
mengorganisasikan bahan serta membuat simpulan-simpulan.
Berdasarkan Implementasi kurikulum 2013, Kementrian
Pendidikan Dan Kebudayaan, 2013)
a. Langakah Persiapan
1. Menentukan tujuan pemebelajaran
2. Melakukan identifikasi karakteristik siswa
(kemampuan,gaya belajar, dan minat siswa)
3. Memilih materi pembelajaran
4. Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara
induktif (dari contoh-contoh generalisasi)
5. Mengembangakan bahan-bahan pembelajaran yang berupa
contoh ilustrasi, dan tugas untuk dipelajari siswa.
6. Mengatur topik-topik materi pemebelajaran dari yang
simpel ke kompleks, dari yang kongkret ke abstrak.
7. Melakukan penilaiain proses dan hasil belajar
siswa.
b. Pelaksanaan
1. Pemebrian rangsangan, siswa dihadapakan pada
sesuatu tyang menimbulkan masalah. Kemudian guru dapat memulai kegiatan belajar
mengajar dengan mengajukan pertanyaan dan aktivitas belajar lain yang mengarah
pada persiapan pemecahan maslalah.
2. Identifikasi masalah, guru memberi kesempatan pada
siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang relevan dengan bahan
pembelajaran, kemudian salah satunya dipilih untuk dirumuskan dalam bentuk
jawaban sementara dari masalah.
3. Pengumpulan data, siswa mengumpulkan
informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar tidaknya
jawaban sementara atas masalah.
4. Pengolahan data semua informasi hasil bacaan,
observasi diolah, diklasisfikasikan atau bahkan bila perlu dihitung
dengan model tertentu serta dimaknai.
5. Pembuktian, pada tahap ini siswa melakukan
pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya jawaban
sementara atas masalah.
6. Penarikan kesimpulan/generalisasi, merupakan proses
menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadiakn prinsip umum dan berlaku untuk
semua masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi.
Demikian sedikit informasi tentang strategi model pembelajaran discovery learning. semoga bisa menambah wawasan dan referensi bagi
para guru yang akan mencoba menerapkan dan berinovasi dengan model
pembelajaran dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Semoga
bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment
“Terima kasih telah membaca artikel di blog saya, silahkan tinggalkan komentar”