Saturday 2 May 2015

Strategi Model Pembelajaran Discovery Learning

Dampo_awang

Model Pembelajaran Diskoveri (Discovery learning) merupakan proses pembelajaran yang terjadi bila pembelajaran tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk akhir, tapi diharapakan peserta didik mampu mengorganisasi sendiri hasil belajarnya.  Model pembelajaran diskoveri memiliki prinsip yang sama dengan model pembelajaran inkuiri. Keduanya sama-sama menekankan pada ditemukanya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui oleh siswa. Perbedaannya  adalah terletak pada masalah yang dihadapakan pada siswa. Pada model discovery masalah yang dihadapkan kepada siswa semacam maslah yang  sengaja dibuat (rekayasa) oleh guru. Dalam penerapakan strategi model pembelajaran discovery learning guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan siswa  untuk belajar secara aktif sesuai dengan tujuan pembelajarn yang ingin dicapai.  Bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir, sehingga sisiwa dituntut untuk melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi, membandingkan, mengintegrasikan, menganalisis, mengorganisasikan bahan serta membuat simpulan-simpulan.

Berdasarkan Implementasi kurikulum 2013, Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan, 2013)
a.  Langakah Persiapan
1. Menentukan tujuan pemebelajaran
2. Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan,gaya belajar, dan minat siswa)
3. Memilih materi pembelajaran
4. Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara induktif (dari contoh-contoh generalisasi)
5. Mengembangakan bahan-bahan pembelajaran yang berupa contoh ilustrasi, dan tugas untuk dipelajari siswa.
6. Mengatur topik-topik materi pemebelajaran dari yang simpel ke kompleks, dari yang kongkret ke abstrak.
7. Melakukan penilaiain proses dan hasil belajar siswa.

b.  Pelaksanaan
1.  Pemebrian rangsangan, siswa dihadapakan pada sesuatu tyang menimbulkan masalah. Kemudian guru dapat memulai kegiatan belajar mengajar dengan mengajukan pertanyaan dan aktivitas belajar lain yang mengarah pada persiapan pemecahan maslalah.
2. Identifikasi masalah, guru memberi kesempatan pada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang relevan dengan bahan pembelajaran, kemudian salah satunya dipilih untuk dirumuskan dalam bentuk jawaban sementara dari masalah.
3. Pengumpulan data, siswa mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar tidaknya jawaban sementara atas masalah.
4.  Pengolahan data semua informasi hasil bacaan,  observasi diolah, diklasisfikasikan atau bahkan bila perlu dihitung dengan model tertentu serta dimaknai.
5. Pembuktian, pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya jawaban sementara atas masalah.
6. Penarikan kesimpulan/generalisasi, merupakan proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadiakn prinsip umum dan berlaku untuk semua  masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi.

Demikian sedikit informasi tentang strategi model pembelajaran discovery learning. semoga bisa menambah wawasan dan referensi bagi para guru yang akan mencoba menerapkan dan berinovasi dengan model pembelajaran  dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Semoga bermanfaat.


0 komentar:

Post a Comment

“Terima kasih telah membaca artikel di blog saya, silahkan tinggalkan komentar”