Wednesday 6 May 2015

Why? Di Puncak Gunung Dingin Padahal Semakin Dekat Dengan Matahari

Dampo_awang

Pernahkah  saudara camping ke puncak gunung.  Ketika sampai pada puncak gunung udara aka terasa sangat dingin.  Padahal  posisi kita semakin dekat degan  sumber panas yaitu matahari. Bahkan dipuncak tertinggi di dunia yaitu di pegunungan himalaya terdapat salju yag suhunya dingin sekali. Kondidsi ini sagat kontras apabila kita berada pada dataran rendah misalnya ditepi pantai tentu udara sekitar akan terasa lebih panas. Padahal posisi kita semakin jauh dengan matahari. Hal ini tetunya suatu topik yang menarik untuk dibahas. Why? Di puncak gunung dingin padahal semakin dekat dengan matahari.

Gaya gravitasi bumi terhadap suatu benda berbanding terbalik dengan kuadarat jarak benda tersebut terhadap bumi sesuai dengan hukum gravitasi Newton. Gaya gravitasi dipuncak gunung tentu berbeda dengan gaya gravitasi pada dataran rendah (tepi pantai). Gaya gravitasi pada puncak gunung lebih kecil bila dibandingkan dengan gaya gravitasi pada dataran redah. Karena jarak puncak gunung dengan pusat bumi yang jauh maka gaya gravitasi kecil. Semakin jauh jarak suatu tempat degan pusat bumi tentunya gaya gravitasi pada tempat tersebut akan semakin berkurang. Sebaliknya jika jarak suatu tempat terhadap pusat bumi semakin dekat tentu megalami gaya gravitasi semakin besar.

Gaya gravitasi ini ternyata tidak hanya berpegaruh terhadap suatu beda atau tempat tertentu. Udara juga terkena efek dari gaya gravitasi. Karena pada puncak gunung gaya gravitasi kecil sehingga jumlah udara pada tempat tersebut sedikit. Sebaliknya pada dataran rendah gaya gravitasi besar banyak udara yang tertarik sehingga jumlah udara pada tempat tersebut bayak. Udara sendiri termasuk kedalam fluida (zat alir) yang terdiri dari moleku-molekul gas yang selalu bergerak dengan kecepatan tertentu. Atau dengan kata lain udara memiliki energi kinetik. Semakin banyak jumlah udara pada suatu tempat maka energi kinetiknya besar dan semakin mudah untuk mengalami tumbukan. Sedangkan jika semakin sedikit jumlah udara pada suatu tempat tetunya energi kinetiknya kecil dan semakin sukar untuk mengalami tumbukan. Tumbukan antar partikel inilah yang sebenarya menyebabkan panas. Semakin banyak tumbukan tetunya energi panas yang dihasilkan akan semakin besar. Itulah megapa pada dataran rendah lebih panas bila dibadingkan pada puncak gunung. Pada puncak gunung energi kinetik dari molekul gas udara kecil tumbukan sukar terjadi sehingga energi panas yang dihasilkan kecil.

Selain hal diatas, kita tinjau sifat dasar fluida (udara) terdiri dari lapisan-lapisan. Pada lapisan paling rendah atau bawah tetunya mengalami tekanan yang paling besar udara akan memapat sehingga jumlah udara pada dataran rendah jumlahya lebih bayak bila dibandingkan dengan jumlah udara pada puncak gunung. Pada dataran rendah udara lebih rapat dan pada puncak gunung udara lebih renggang. Ketika sinar matahari sampai ke bumi terjadi perpindahan kalaor secara radiasi tetunya udara pada dataran rendah lebih cepat bergetar dan menyerap energi panas dari matahari. Nah, ketika bergetar molekul-molekul udara saling bertumbukan sehingga meimbulkan energi panas. Sedangkan pada puncak gunung udara lebih renggang jumlahnya sedikit sehingga tumbukan antar molekul udara semakin minim dan energi panas yang dihasilkan redah.

Demikian artikel tentang why? Di puncak gunung digin padahal semakin dekat degan matahari. Semoga memberikan pengetahuan dan manfaat bagi saudara pembaca. Sekian terima kasih.



0 komentar:

Post a Comment

“Terima kasih telah membaca artikel di blog saya, silahkan tinggalkan komentar”