Tuesday 1 December 2015

PENGERTIAN DAN TINGKAT KEANEKARAGAMAN HAYATI

Unknown

Indonesia merupakan surga bagi berbagai flora dan fauna. Tidak bisa di pungkiri bahwa di negara Indonesia tercinta ini terdapat berbagai jenis tumbuhan dan hewan. Mulai darai sabang sampai merauke semua tersebar merata dengan ciri khas masing-masing daerah.        

Keanekaragaman hayati adalah derajat keanekaragaman sumberdaya alam hayati,  yang meliputi jumlah dari gen, spesies, dan ekosistem pada suatu daerah. sebelum kita melangkah lebih jauh tentang pengertian dan tingkat keanekaragaman hayati kita perlu tahu pengertian keanekaragaman hayati terlebih dahulu. Adapun beberapa pengertian keanekaragaman hayati menurut para ahli sebagai berikut:
1. Ani Mardiastuti (1999: 1) keanekaragaman hayati merupakan kelimpahan berbagai jenis sumberdaya alam hayati (flora dan fauna) yang terdapat di bumi
2. Global Village Translations (2007:4) adalah seluruh kehidupan di  bumi ini baik mikro organisme, jamur,  tumbuhan, dan hewan dengan berbagai materi genetik yang terkandung di dalamnya  dan keanekaragaman sistem ekologi di mana tempat mereka hidup.
3. UU No.5 tahun 1994, keanekaragaman hayati adalah  keanekaragaman makhluk hidup dari segala sumber  yang meliputi akuatik, lautan, daratan, dan komplek-komplek ekologi yang mencakup keanekaragaman gen, spesies dan ekosistem.

Tingkatan Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati meliputi semua bentuk kehidupan di permukaan bumi, mulai dari makhluk tingkat rendah seperti bakteri, virus, dan jamur sampai  makhluk tingkat tinggi  yang memiliki kemampuan berpikir seperti halnya manusia (Bappenas, 2004: 6).

Tingkatan Keanekaragaman hayati diklasifikasikan menjadi tiga :
a.    Keanekaragaman Tingkat Genetik
Gen adalah pembawa faktor sifat keturunan yang terkandung dalam kromosom. Setiap gen memiliki karakteristik dan susunan tertentu yang natinya akan memberikan penampakan (fenotipe) baik secara fisisologi maupun anatomi pada setiap organisme. Setiap perbedaan susunan gen mengakibatkan perbedaan penampakan baik satu sifat atau secara menyeluruh. Sehingga  variasi bentuk karakteristik dan susunan gen menyebabkan variasi genetik pada suatu spesises di dlam populasi yang terpisah secara geografi ataupun individu-individu dalam suatu populasi.

Keanekaragaman tingkat gen dapat ditunjukan dalam suatu jenis speises  sebagai berikut :
· variasi jenis anjing : anjing herder,anjing collie, anjing buldog, dan  anjing kampung
· variasi jenis bunga mawar : rosa canina, rosa damascene, dan rosa gallica
· variasi jenis kelapa : kelapa kopyor, kelapa hijau, kelapa gading
· variasi jenis padi : rojolele, PB, IR, sedani, bumiayu,barito dll

b.       Keanekaragaman Spesies (Jenis)
Jika terdpaat dua organisme (makhluk hidup) yang melakukan proses perkawinan dan menghasilkan keturunan dari proses perkawinan tersebut maka kedua organisme tersebut adalah satu spesies. Keanekaragaman tingkat spesises ini menunjukan bahwa variasi yang terdspat pada berbagai jenis organisme dalam suatu genus atau familia yang sama.  Dalam berbagai jenis spesies tersebut terdapat perbedaan sisfat.
Keanekaragaman tingkat spesies dapat ditunjukan sebagai berikut :
·      Familia palmae : siwalan, lontar, palem, aren, dan kelapa
·      Familia graminae : padi, jagung, rumput teki
·      Famili Papilionaceae : kacang panjang, kacang kapri, kacang buncis, kacang tanah
·      Famili Felidae : harimau, singa, kucing

c.       Keanekaragaman Tingkat  ekosistem
Ekosistem didefinisikan sebagai hubungan timbal balik anatara makhluk hidup (biotik) dengan lingkunganya (abiotik). Setiap ekosistem tentunya memiliki ciri-ciri lingkungan , tumbuhan (vegetasi) dan hewan yang spesifik (khas). Kondisi lingkungan yanga sangat beragan tentunya sangat mempengaruhi jenis makhluk hidup yang menempati lingkungan tersebut beragam pula.. keanekaragaman seperti ini merupakan keanekaragaman tingkat ekosistem.  Disini faktor abiotik memiliki pengaruh terhadap faktor biotik yang meliputi : tanah, air, iklim, udara, angin, suhu, kelembaban, cahaya, tingkat keasaman, dan mineral. Faktor abiotik inilah yang menyebabkan kondisi yang berbeda pada tingkat ekosistem. Dengan  melihat satuan dan tingkat organisasi kehidupan di empat tersebut kita dapat mengetahui adanya keanekaragaman hayati tingkat ekosistem.
Secara garis besar ekosistem diklasifikasiakn menjadi dua ekosistem utama yaitu ekosistem daratan (terestrial) dan ekosistem perairan (aquatik). Eksosistem daratan sendiri dikelompokan menjadi beberapa bioma yaitu bioma padang rumput, bioma savana, bimoam gurun, bioma hutan hujan tropis, bioma hutan gugur, bioma tundra, dan bioma taiga. Perlu diketahui bahwa bioma merupakan satu kesatuan dari iklim dominan dan vegetasi serta hewan yang hidup di dalam iklim dominan tersebut. Atau bioma dapat dapat di definisikan sebagai suatu daratan yang luas yang memiliki karakteristik dari komponen biotik dan abiotik. Sedangkan ekosistem perairan (aquatik) di kelompokan menjadi beberapa ekosistem yaitu ekosistem air tawar, eksositem bakau, ekosistem laut, eksisitem pantai, dan eksosistem terumbu karang. untuk selanjutnya ekosistem akan dibahas lebih mendalam pada bab ekosistem.

Keanekaragam eksosistem berasal dari keaneka ragaman gen dan spesies berikut merupakan bagan terbentuknya keanekaragaman tingakt ekosistem :
Gen èkeanekaragaman gen è keanekaragaman jenis è keanekaragaman ekosistem
Contoh :
Terdapat beberapa jenis Palmae yaitu siwalan, kelapa, dan aren berinteraksi dengan lingkungan abiotik yang berbeda sehingga mengakibatkan terbentuknya ekosistem yang berbeda pula diantara ketiga  spesies tersebut. Siwalam ekosistemya di savana, kelapa ekosistemnya di pantai, dan aren ekosistemnya di hutan basa

Demikianlah artikel tentang  pengertian dan keanekaragaman hayati. Semoga dapat menambah ilmu pengetahuan kita dan bermanfaat bagi semua.



0 komentar:

Post a Comment

“Terima kasih telah membaca artikel di blog saya, silahkan tinggalkan komentar”