Vektor merupakan suatu besaran, di
postingan terdahulu tentang pengukuran saya telah sempat menyinggunng tentang
macam besaran berdasasarkan ada tidaknya arah. Dimana besaran terbagi menjadi
dua yaitu besaran skalar dan besaran vektor. Besaran skalar merupakan besaran
yang hanya memiliki nilai saja dan tidak mempunyai arah seperti massa, luas,
dan volume. Sedangkan besaran vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan
memliki arah seperti kecepatan, momentum, dan gaya. Baik sudah ingat tentang
vektor sekarang? Pada postingan kali ini kita akan membahas lebih mendalam
tentang definisis vektor fisika yang meliputi : penulisan dan penggambaran vektor, resultan
vektor, dan menguraikan vektor. Lasung saja kita masuk ke materi.
1. Penulisan serta
Penggambaran vektor
Vektor dinyatakan dalam lambang huruf
besar yang dicetak tebal , misal: A, Y atau R.
Sedangkan untuk tulisan tangan sebuah vektor dilambangkan dengan sebuah
huruf kecil yang diberi tanda anak panah di atasnya. Sebuah vektor bisa juga
dilambangkan dengan dua huruf dan tanda anak panah di atasnya .
Pada penulisan nilai atau besar vektor menggunakan huruf besar dan
miring. sedangkan pada tulisan tangan dinyatakan dengan sebuah huruf besar
dengan anak panah di atasnya beserta tanda harga mutlak.
Gb. (a) Vektor C dan Gb. (b) Vektor F |
Pada gambar (a)
menunjukan bahwa sebuah vektor C titik pangka padal A dan titik ujungnya
pada B, arahnya dari A ke B, dan besar vektor diwakili oleh panjang anak panah.
Sedangkan pada gambar (c) menunjukan bahwa Sebuah vektor gaya F
sebesar 3 Newton arahnya menuju kekiri. Dua buah vektor dikatakan sama apabila
besar dan arahnya sama.
1. Resultan
Vektor
resultan vektor
merupakan penjumlahan dari dua vektor atau lebih menjadi satu. Dalam membuat
reseultan vektor dapat dilakukan dengan empat cara yaitu : metode
segitiga,metode jajar genjang, metode poligon, dan metode analitik.
a. Metode
segitiga
Langkah-langkah :
-Melukis vektor
pertama sesuai dengan nilai dan arahnya sebagai vektor A.
-Melukis vektor
kedua sesuai nilai dan arahnya sebagai vektor B dimana ujung pangkalnya
berhimpit dengan ujung panah panah pada vektor A
-menghubungkan titik
tangkap vektor A dan B sebagai resultan vektor.
Untuk lebih jelasnya
silahkan lihat gambar dibawah ini :
Untuk mencari selisih vektor A dan B
adalah C. dapat dinyatakan dengan C = A + (-B) atau C = A – B .
Yang menunjukan berarti selisih vektor A dan B sama dengan penjumlahan vektor A
dengan (-B). Tanda minus disini berarti arah vektor B berlawanan dengan arah
vektor B tetapi nilainya tetap sama. Lihat gamabar berikut!
b. Metode jajar
genjang
Langkah-langkah :
-Melukis vektor pertama dan vektor kedua
dengan pangkal yang saling berhimpit.
-Melukis sebuah jajar genjang dari
kedua ujung vektor tersebut.
-Resultan vektor merupakan panajang
diagoanal dari jajar genjang tersebut
Lihat gambar berikut!
c. Metode poligon
Metode poligon merupakan pengembangan
dari metode segitiga. Metode ini dapat digunakan untuk menjumlahkan dua buah
vektor atau lebih.. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
-Melukis vektor pertama .
-Melukis kedua, dengan
pangkalnya berimpit di ujung vektor pertama.
-Melukis vektor ketiga,
dengan pangkalnya berimpit di ujung vektor kedua.
dan seterusnya hingga semua vektor yang
akan dicari resultannya telah dilukis.
-Hubungkan. pangkal vektor pertama
dengan ujung dari vektor yang terakhir dilukis untuk memperoleh hasil resultan
vektor.
d. Metode analitik
Metode ini, mencari resultan secara
perhitungan, yaitu menggunakan rumus kosinus dan mencari arah vektor resultan
dengan menggunakan rumus sinus.
Secara
matematis rumus kosinus dapat dituliskan sebagai berikut :
Keterangan :
R : Resultan
vektor
F1 : Vektor
pertama
F2 : Vektor
kedua
α : sudut
apit antara kedua vektor
tersebut
Demikianlah artikel tentang definisi vektor fisika, semoga bermanfaat da memeberikan pemahama tentag materi vektor. samapai jumpa pada postingan yang selanjutnya.
0 komentar:
Post a Comment
“Terima kasih telah membaca artikel di blog saya, silahkan tinggalkan komentar”