Pernahkah saudara camping ke puncak gunung. Ketika sampai pada puncak gunung udara aka
terasa sangat dingin. Padahal posisi kita semakin dekat degan sumber panas yaitu matahari. Bahkan dipuncak
tertinggi di dunia yaitu di pegunungan himalaya terdapat salju yag suhunya dingin
sekali. Kondidsi ini sagat kontras apabila kita berada pada dataran rendah
misalnya ditepi pantai tentu udara sekitar akan terasa lebih panas. Padahal posisi
kita semakin jauh dengan matahari. Hal ini tetunya suatu topik yang menarik
untuk dibahas. Why? Di puncak gunung dingin padahal semakin dekat dengan matahari.
Gaya gravitasi bumi terhadap suatu benda
berbanding terbalik dengan kuadarat jarak benda tersebut terhadap bumi sesuai
dengan hukum gravitasi Newton. Gaya gravitasi dipuncak gunung tentu berbeda
dengan gaya gravitasi pada dataran rendah (tepi pantai). Gaya gravitasi pada
puncak gunung lebih kecil bila dibandingkan dengan gaya gravitasi pada dataran redah. Karena jarak puncak gunung dengan pusat bumi yang jauh maka gaya
gravitasi kecil. Semakin jauh jarak suatu tempat degan pusat bumi tentunya gaya
gravitasi pada tempat tersebut akan semakin berkurang. Sebaliknya jika jarak
suatu tempat terhadap pusat bumi semakin dekat tentu megalami gaya gravitasi
semakin besar.
Gaya gravitasi ini ternyata tidak hanya
berpegaruh terhadap suatu beda atau tempat tertentu. Udara juga terkena efek
dari gaya gravitasi. Karena pada puncak gunung gaya gravitasi kecil sehingga
jumlah udara pada tempat tersebut sedikit. Sebaliknya pada dataran rendah gaya
gravitasi besar banyak udara yang tertarik sehingga jumlah udara pada tempat
tersebut bayak. Udara sendiri termasuk kedalam fluida (zat alir) yang terdiri
dari moleku-molekul gas yang selalu bergerak dengan kecepatan tertentu. Atau dengan
kata lain udara memiliki energi kinetik. Semakin banyak jumlah udara pada suatu
tempat maka energi kinetiknya besar dan semakin mudah untuk mengalami tumbukan.
Sedangkan jika semakin sedikit jumlah udara pada suatu tempat tetunya energi
kinetiknya kecil dan semakin sukar untuk mengalami tumbukan. Tumbukan antar
partikel inilah yang sebenarya menyebabkan panas. Semakin banyak tumbukan
tetunya energi panas yang dihasilkan akan semakin besar. Itulah megapa pada
dataran rendah lebih panas bila dibadingkan pada puncak gunung. Pada puncak
gunung energi kinetik dari molekul gas udara kecil tumbukan sukar terjadi
sehingga energi panas yang dihasilkan kecil.
Selain hal diatas, kita tinjau sifat
dasar fluida (udara) terdiri dari lapisan-lapisan. Pada lapisan paling rendah
atau bawah tetunya mengalami tekanan yang paling besar udara akan memapat
sehingga jumlah udara pada dataran rendah jumlahya lebih bayak bila dibandingkan
dengan jumlah udara pada puncak gunung. Pada dataran rendah udara lebih rapat
dan pada puncak gunung udara lebih renggang. Ketika sinar matahari sampai ke
bumi terjadi perpindahan kalaor secara radiasi tetunya udara pada dataran rendah
lebih cepat bergetar dan menyerap energi panas dari matahari. Nah, ketika bergetar
molekul-molekul udara saling bertumbukan sehingga meimbulkan energi panas. Sedangkan
pada puncak gunung udara lebih renggang jumlahnya sedikit sehingga tumbukan
antar molekul udara semakin minim dan energi panas yang dihasilkan redah.
Demikian artikel tentang why? Di puncak
gunung digin padahal semakin dekat degan matahari. Semoga memberikan
pengetahuan dan manfaat bagi saudara pembaca. Sekian terima kasih.
0 komentar:
Post a Comment
“Terima kasih telah membaca artikel di blog saya, silahkan tinggalkan komentar”